Senin, 27 Februari 2017

Sejarah Terbentuknya Kubah Sangiran


A. Tektonik
struktur kubah mungkin berkaitan dengan penggelinciran gravitasi (gravity gliding) bahan vulkanik di lereng gunungapi. Kloosterman mempunyai pendapat lain yang digambarkan di Gambar Diatas Struktur diapir Gunung Mijil adalah kunci untuk merekonstruksi Kubah Sangiran. Walaupun dalam skala yang lebih besar, tetapi prinsipnya tetap sama, yaitu lapisan plastis yang ditekan oleh beban dari lapisan. di atas, apalagi bila tekanan dari atas tidak merata seperti tubuh gunungapi. Gunungapi Lawu yang mempunyai fundasi dari batuan Tersier yang sangat lembek. Tekanan gravitasi tubuh Gunungapi Lawu mungkin mampu menekan material plastis, yaitu "mudstones" dan lempung marin, keluar dari diapir yang mengalir ke atas dan membentuk lapisan di atas. Jadi, menurut Kloosterman struktur Kubah Sangiran yang begitu sempurna, adalah hasil dari diapir bahan Tersier yang mendorong ke atas, sehingga lapisan di atas terbentuk sebagai kubah.

Gambar bentuk dari kubah sangiran

Mekanisme tektonik pembentuk kubah sangiran

B. Stratigrafi
Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan, formasi penyusun daerah sangiran merupakan urutan dari pengendapan syn-orogenic dan post-orogenic (proses pengendapan bahan rombakan yang terjadi pada dan setelah terangkatnya perbukitan Kendeng yang berada disebelah utara Sangiran), kecuali formasi tertua. (Wartono R, 2005)
Urutan Formasi yang menyusun daerah Sangiran dari umur paling tua adalah Formasi Kalibeng, Pucangan, Kabuh dan Notopuro.
1.      Formasi Kalibeng
Batulempung abu-abunya bercirikan fosil gastropoda dan pelecypoda yang menunjukan bahwa pengendapan terjadi pada lingkungan laut dangkal. Diatas batulempung dan lapisan kalkarenit dan kalsidurit di cirikan seluruhnya hampir semuanya tersusun oleh fragmen fosil (coquina) memiliki orientasi seragam menunjukan pengendapan laut dangkal. Balanus menunjukan daerah pengendapan pada daerah pasang surut.

2.      Formasi Pucangan
Formasi ini terletak di atas formasi kalibeng, formasi ini tersusun atas breksi vulkanik yang berasal dari endapan lahar bawah dan tersusun oleh batulempung hitam. Formasi Pucangan pengendapannya semula merupakan aliran lahar ke cekungan yang berair payau.
3.      Formasi Kabuh
Formasi ini berada di atas formasi pucangan di mana pada lapisan paling bawah ini ditemukan batu gamping konglomeratan.  Pada lapisan  ini banyak ditemukan fosil mamalia, yang terkenal diantaranya adalah ditemukannya fosil Homo erectus.
4.      Formasi Notopuro
Formasi ini di sebut juga lapisan lahar atas, terbentuk sebagai akibat adanya proses vulkanisme yang ada di sekitar daerah tersebut. Pada formasi ini di temukan Breksi, Konglomerat,  yang mengandung fragmen-fragmen yang berasal dari batuan beku yang berukuran berangkal hingga bongkah.
5.      Endapan Mud-Vulcano
Endapan Mud vulcano ini ditemukan pada sebuah bukit yang landai. Litologi pada mud vulcano sendiri sangat beragam. Di lapangan, banyak ditemukan serpihan-serpihan batuan metamorf, sedimen dan beku. hal ini berkaitan dengan proses terjadinya mud vulcano tersebut. Struktur mud vulcano terjadi akibat adanya struktur sesar yang turun hingga lapisan basement. mengakibatkan lapisan lumpur mencotot keluar hingga ke permukaan membawa material batuan yang sempat pecah saat terjadinya sesar tersebut
6.      Endapan Undak (Terrace Deposit)
Endapan ini di temukan di sekitar brangkal .Endapan ini terdir dari konglomerat, batupasir, fragmen napal dan andesit yang mengandung fosil vetebrata. Fosil-fosil yang di temukan di sini di perkirakan hasil dari pengendapan yang ulang oleh lapisan yang lebih tua. Selain fragmen-fragmen tersebut ditemukan juga fragmen-fragmen kalsedondan rijang yang bersal dari proses alterasi pada batuan. Tidak hanya fragmen baytua saja yang di temukan pada lapisan ini tetapi artefak budaya homo erectus pun di temukan juga.






Kolom stratigrafi daerah Sangiran

B. Kehidupan penting dan iklim yang terkait pada kubah sangiran
Diperkirakan situs Sangiran pada masa lampu merupakan kawasan subur tempat sumber makanan bagi ekosistem kehidupan. Keberadaanya di wilayah katulistiwa, pada jaman fluktuasi jaman glassial-interglassial menjadi tempat tujuan migrasi manusia purba untuk mendapatkan sumber penghidupan. Dengan demikian kawasan sangiran pada kala pleistocen menjadi tempat hunian dan ruang subsistensi bagi manusia pada masa itu.
Berkaitan dengan iklim yang terjadi pada masa sebelum dan sesudah terbentuknya iklim sangiran merupakan iklim tropis dimana yang mendukung kelangsungan kehidupan mahluk hidup. Iklim tropis dibuktikan dengan adanya lapisan batukarbonatan pada formasi kalibeng, batuan karbobanatan menjadi indikasi bahwa daerah tersebut berikilim tropis yang semakin dikuatkan dengan melimpahnya fosil gastropoda dan pelecypoda yang menjadi indikator utama mahlukhidup yang hidup diperairan dangkal dengan iklim tropis.
Melimpahnya mahluk vertebrata pada saat peralihan kelingkungan daratan pada lingkungan purba Sangiran juga dapat menjadikan indikator bahwa pada masa itu daerah Sangiran merupakan dataran tropis subur yang melimpah akan tumbuhan yang menjadi sumber makanan bagi vertebrata herbivora. Hal ini terjadi pada saat formasi kabuh sudah mulai terbentuk, suburnya daerah Sangiran saat itu sehingga daerah tersebut menjadi ekosistem yang komplek bagi mahlukhidup herbivora, karnivora, maupun mamalia berupa homo erectus. Hal ini juga dibuktikan dengan banyaknya fosil rusa, kerbau, kuda air, musang, dan fosil homo erectusitu sendiri.


Harap Berkomentar Yang Baik Ya.
EmoticonEmoticon