Jumat, 24 Maret 2017

METAMORFISME LOKAL DAN REGIONAL

METAMORFISME LOKAL DAN REGIONAL

METAMORFISME LOKAL DAN REGIONAL

A.    Pendahuluan
            Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan induk yang lain, dapat berupa batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf sendiri yang telah mengalami proses/perubahan mineralogi, tekstur maupun struktur sebagai akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang tinggi.
            Proses metamorfosa terjadi dalam fasa padat, tanpa mengalami fasa cair, dengan temperatur 200oC-6500C. Menurut Grovi (1931) perubahan dalam batuan metamorf adalah hasil rekristalisasi dan dari rekristalisasi tersebut akan terbentuk kristal-kristal baru, begitupula pada teksturnya.Menurut H. G. F. Winkler (1967), metamorfisme adealah proses yang mengubah mineral suatu batuan pada fase padat karena pengaruh terhadap kondisi fisika dan kimia dalam kerak bumi, dimana kondisi tersebut berbeda dengan sebelumnya. Proses tersebut tidak termasuk pelapukan dan diagenesa.
            
Facies Metamorfisme
            Facies merupakan suatu pengelompokkan mineral-mineral metamorfik berdasarkan tekanan dan temperatur dalam pembentukannya pada batuan metamorf. Setiap facies pada batuan metamorf pada umumnya dinamakan berdasarkan jenis batuan (kumpulan mineral), kesamaan sifat-sifat fisik atau kimia.


              
                 Dalam hubungannya, tekstur dan struktur batuan metamorf sangat dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur dalam proses metamorfisme. Dan dalam facies metamorfisme, tekanan dan temperatur merupakan faktor dominan, dimana semakin tinggi derajat metamorfisme (facies berkembang), struktur akan semakin berfoliasi dan mineral-mineral metamorfik akan semakin tampak kasar dan besar.

B.    Metamorfisme Lokal dan Regional

a.      Metamorfisme Lokal
            Jenis ini penyebaran metamorfosanya sangat terbatas hanya beberapa kilometer saja. Termasuk dalam tipe metamorfosa ini adalah:
·         Metamorfisme Kontak/Thermal

Terjadi pada batuan yang terpanasi oleh intrusi magma yang besar. Pancaran panas tersebut akan semakin menurun bila semakin jauh dari tubuh intrusinya. Hal iniberakibat adanya perbedaan pengaruh suhu pada batuan sampingnya antara bagianyang dekat dengan tubuh intrusi dan yang lebih jauhTentunya demikian juga dengan hasil perubahan mineraloginya. Zona aureole yang melingkari tubuh intrusimerupakan gambaran ada perubahan tersebut.


·         Metamorfisme Kataklastik

Yaitu metamorfosa yang diakibatkan oleh kenaikan tekanan. Tekanan yang berpengaruh disini ada dua macam, yaitu: hidrostatis, yang mencakup ke segala arah; dan stress, yang mencakup satu arah saja. Makin dalam ke arah kerak bumi pengaruh tekanan hidrostatika semakin besar. Sedangkan tekanan pada bagian kulit bumi yang dekat dengan permukaan saja, metamorfosa semacam ini biasanya didapatkan di daerah sesar/patahan.


b.  Metamorfisme Regional
                Tipe metamorfosa ini penyebarannya sangat luas, dapat mencapai beberapa ribu kilometer. Termasuk dalam tipe ini adalah:

·         Metamorfisme Regional Dinamotermal

     Sering dikaitkan dengan jalur orogenesa. Kenyataan menunjukkan bahwa pada jalur tersebut dijumpai penyebaran batuan metamorf yang luas yang disebabkan oleh beberapa kali proses orogenesa. Artinya bahwa beberapa diantaranya telah terbentuk oleh satu kali atau lebih metamorfisme se.belumnya. Berbeda dengan metamorfisme kontak, metamorfisme regional dinamotermal berlangsung berkaitan dengan gerak-gerak penekanan ("penetrative movement"). Hal ini dibuktikan dengan struktur sekistositas. Jika metamorfisme termal terjadi pada tekanan rendah antara 100 sampai 1000 bar atau mencapai 3000 bar ( terjadi pada kedalaman 11 - 12 -km ), maka metamorfisme regional dinamotermal terjadi dalam pengaruh tekanan antara, paling tidak 2000 sampai 10.000 bar. Hal ini akan memperlihatkan perbeqAan fabrik batuan pada kedua metamorfisme tersebut. Suhu yang berpengaruh pada keduanya umumnya sama dimulai diatas 150° C sampai maksimum sekitar 800° C.

·         Metamorfisme Beban

Tidak berkaitan dengan orogenesa atau intrusi magma. Suatu sedimen pada cekungan  yang dalam akan terbebani oleh material di atasnya. Suhunya, bahkan sampai pada kedalaman yang besar, lebih rendah dibandingkan pada metamorfisme dinamotermal, berkisar antara 400° - 45o°C. Gerak - gerak penetrasi yang menghasilkan sekistositas hanya aktif secara setempat, jika tidak biasanya tidak hadir. Oleh karena itu fabrik batuan asal tetap tampak sedangkan yang berubah adalah komposisi mineraloginya. Perubahan metamorfismenya tidak teramati secara megaskopis tetapi hanya terlihat pada pengamatan sayatan tipisnya di bawah mikroskop. Metamorfisme beban memperlihatkan batuan-batuannya mengandung Seolit CaA1 laumontit dan lawsonit disatu pihak dan mengandung glaukopan dan jadeit dipihak lain. Keduanya terbentuk pada kondisi suhu yang dianggap sama, perbedaan itu lebih cenderung diakibatkan oleh adanya tekanan yang tinggi sampai sangat tinggi.

·         Metamorfisme Lantai Samudera

Batuan Penyusunnya merupakan Material baru yang dimulai pembentukannya di punggungan tengah samudera. Perubahan Mineralogi dikenal juga metamorfsime hidrothermal. Dalam hal ini larutan Panas/gas memanasi retakan-retakan batuan dan menyebabkan perubahan mineralogi batuan sekitarnya. Metamorfisme semacam ini melibatkan adanya penambahan unsur dalam batuan yang dibawa oleh larutan panas dan lebih dikenal dengan metasomatisme.

Harap Berkomentar Yang Baik Ya.
EmoticonEmoticon