Jumat, 24 Maret 2017

GEOMORFOLOGI Macam-Macam Bentukan Bentang Alam

GEOMORFOLOGI
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang roman permukaan dan bentang alam muka bumi, termasuk di dalamnya mempelajari tentang proses pembentukannya. Geomorfologi, dari bahasa Yunani dari kata Ge = bumi, morfe = bentuk dan logos = mempelajari. Geomorfologi erat kaitannya dengan struktur geologi, tipe batuan, dan iklim regional/lokal.

Proses Geomorfik
Proses geomorfik merupakan segala perubahan fisika dan kimia yang berakibat pada bervariasinya roman permukaan bumi.
1. Proses eksogenik; proses geomorfik yang disebabkan tenaga dari luar kulit bumi (air, angin, es).
  • Gradasi; proses pembentukan bentang alam secara positif (sedimentasi).
  • Degradasi; proses eksogenik secara negatif (pelapukan, erosi).
2. Proses endogenik; proses geomorfik yang diakibatkan oleh tenaga dari dalam bumi.
  • Diastropisme; proses deformasi yang besar dari dalam bumi.
  • Vulkanisme; proses keluarnya magma dari dalam bumi.
3. Proses ekstraterestrial; proses geomorfik dari angkasa luar.
.
TIPE BENTANG ALAM
Bentang alam (landform) permukaan bumi menurut Van Zuldam (1979), diklasifikasikan berdasarkan asal terbentuknya atau genesisnya dibagi menjadi :
  1. Bentang alam alluvial
  2. Bentang alam struktural
  3. Bentang alam kars
  4. Bentang alam eolian
  5. Bentang alam laut dan pantai
  6. Bentang alam vulkanik
  7. Bentang alam glacial dan periglasial
1. Bentang Alam Alluvial

Bentang alam alluvial adalah bentang alam yang terbentuk dari proses yang berkaitan dengan air permukaan/aliran sungai (proses fluvial). Sungai itu sendiri dapat dibedakan berdasar keberadaan saluran yang tetap menjadi :
  • Stream; aliran sungai belum memiliki saluran yang tetap (masih dapat berpindah).
  • River; aliran sungai telah memiliki saluran yang permanen.
Sungai dapat diklasifikasikan kembali berdasarkan stadium erosinya menjadi :
  • Sungai muda; bercirikan erosi vertical efektif, relative lurus dan mengalir di atas batuan induk, tidak terjadi sedimentasi, dan penampang berbentuk V.
  • Sungai dewasa; bercirikan erosi lateral efektif dan relatif kecil, terdapatnya cabang-cabang sungai dan penampang berbentuk U.
  • Sungai tua; bercirikan erosi lateral sangat efektif dengan aliran berliku-liku (meander), anak sungai relatif lebih banyak dibandingka dengan sungai dewasa.
Proses Fluvial
Proses fluvial adalah suatu proses baik kimia maupun fisika yang menyebabkan perubahan bentang alam/bentuk permukaan bumi karena pengaruh air permukaan. Proses fluvial dapat diklasifikasikan menjadi :
  • Erosi; proses terkikisnya batuan (abrasi, korosi, coring, scouring)
  • Transportasi; proses terangkutnya material-material hasil erosi.
  • Sedimentasi; proses terendapnya material hasil erosi yang telah mengalami proses transportasi.
Proses transportasi dan sedimentasi sangat dipengaruhi oleh faktor kekentalan, kepekatan dan kecepatan aliran sungai.
2. Bentang Alam Eolian

Bentang alam eolian adalah bentang alam yang terbentuk sebagai pengaruh dari angin. Dalam hal ini, bentang alam eolian akan lebih terlihat di daerah gurun (gurun pasir) karena sedikitnya faktor penghalang dan ketiadaan faktor pengikat oleh material-material bebas.
Di daerah ini, proses pembentukan yang terjadi pada umumnya meliputi proses pengikisan oleh angin dan proses sedimentasi. Proses sedimentasi (pengendapan) oleh angin ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Dune; merupakan bukit yang terbentuk sebagai hasil dari timbunan pasir oleh hembusan angin. Dune akan sangat dipengaruhi oleh kuatnya hembusan dan kecepatan angin, bentuk dari permukaan dan adanya rintangan.
Dune memiliki berbagai macam tipe, yaitu :
  • Star dune; dune dengan banyak punggung bukit pasir ridge yang bertemu pada satu titik.
  • Transverse dune; dune yang terbentuk di sepanjang jejak angin.
  • Barchan; bukit pasir lengkung bertanduk.
2. Loess; merupakan daerah yang luas yang tertutup oleh material-material halus.
3. Bentang Alam Vulkanik

Bentang alam vulkanik adalah bentang alam yang terbentuk sebagai akibat dari proses atau kegiatan vulkanisme/gunung berapi. Vulkanisme dibagi dalam menjadi tiga macam :
  • Vulkanisme letusan; vulkanisme pada magma yang bersifat basa dan kental. Memiliki karakteristik letusan yang kuat dan umumnya menghasilkan material piroklastik serta membentuk gunung api terjal.
  • Vulkanisme lelehan; vulkanisme pada magma asam dan bersifat encer, dimana vulkanisme ini memiliki letusan yang lemah. Vulkanisme jenis ini akan membentuk gunung api jenis perisai.
  • Vulkanisme campuran; vulkanisme pada magma intermediate, umumnya membentuk gunung api strato.
Gunung api dapat dibedakan berdasarkan tipe erupsinya menjadi :
  • Tipe Hawaii (perisai); tipe gunung ini memiliki tipe vulkanisme lelehan dengan bentuk kubah yang relatif landai, umumnya tedapat kaldera.
  • Tipe Krakatau; memiliki tipe vulkanisme lelehan dan letusan.
  • Tipe Pelee; memiliki tipe vulkanisme letusan dengan bentuk bentang gunung kerucut.
Berdasarkan penampakan morfologi, bentang alam gunung api diklasifikasikan menjadi :
  • Depresi vulkanik; umumnya berupa bentang alam cekungan. Depresi vulkanik dapat berupa danau vulkanik, kawah, dan kaldera.
  • Kubah vulkanik; bentang alam yang memiliki bentuk cembung ke atas, berupa Parasite cone, Cinder cone.
  • Vulkanik semu; bentang alam yang mirip gunung api, bahkan dapat terbentuk karena proses vulkanisme yang berdekatan.
  • Dataran vulkanik; dicirikan dengan puncak vulkanik yang datar dan memiliki perbedaan/variasi perbedaan ketinggian yang tidak terlalu mencolok. Dataran vulkanik berupa dataran rendah basal, plato basal, dan dataran plato basal.

Harap Berkomentar Yang Baik Ya.
EmoticonEmoticon