ENDAPAN PIROKLASTIK PURBA FORMASI SEMILIR DESA SAMBIREJO KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SARI
Batuan penyusun Formasi Semilir yang secara khas berasal dari hasil erupsi gunung api sangat eksplosif, terdiri atas breksi, batulapili, dan tuf pumis, berwarna abu-abu terang hingga putih, berkomposisi andesit silika tinggi sampai dasit; umumnya kaya akan gelas gunung api dan kuarsa. Struktur pengendapan kelompok batuan ini adalah gradasi, masif, berlapis, dan silang siur hingga antidunes, dengan ukuran butir dari abu (≤ 2 mm), lapili (2 – 64 mm) hingga bom dan blok (> 64 mm). Kelompok batuan ini tersebar sangat luas, mulai dari Pleret dan Piyungan (Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) di bagian barat hingga ke Eromoko (Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah) di bagian timur. Secara stratigrafi, Formasi Semilir mengalasi Formasi Nglanggeran dan menindih Formasi Mandalika di bagian timur serta Formasi Kebo-Butak di bagian barat.
Hasil analisi lapangan Formasi Semilir tersingkap luas di Desa Sambirejo, Prambanan, Sleman. Formasi Semilir didominasi oleh batuan vulkanik berupa tuf kristal, tuf lapili, dan breksi pumice. Lingkungan pengendapan Formasi Semilir menunjukkan pendangkalan ke arah atas, yang semula laut dangkal berubah menjadi darat. Fasies breksi batuapung dan breksi batuapung andesitan diendapkan dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan kegunungapian meningkat pesat pada saat pengendapan bagian atas formasi. Erupsi besar yang membentuk Formasi Semilir diduga berpusat di Cekungan Baturetno.
Singkapan breksi pumice terlihat jelas di daerah Sambirejo yang oleh masyarakat sekitar masih dijadikan sebagai lokasi penambangan batu breksi. Pertambangan ini ada di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan. Lokasinya tak jauh dari kompleks Candi Ijo. Bukit bebatuan putih berlapis kehitaman karena cuaca, Ketinggiannya sekitar 60 meter. Puncak perbukitan ini mencapai 300 meter dengan ketebalan 250 meter. Di beberapa sisi nampak penambang tradisional melakukan aktivitas penambangan. Mereka ini masyarakat sekitar. Hamparan perbukitan ini adalah endapan debu vulkanis erupsi super Semilir gunung api purba yang mahadahsyat sekitar 36-30 juta tahun lalu. Material, hamparan, dan ketebalan erupsi mencapai puluhan kilometer.
Kata Kunci : sambirejo, endapan piroklastik purba, breski pumice, tuff
ABSTRACT
The Semilir Formation was typically originated from products of a very explosive volcanic activity, i.e. breccias, lapillistones, and tuffs containing abundant pumice. It has a light grey to white colour and high silica andesite to dacite in composition, mainly rich in volcanic glass and quartz. Sedimentary structuresof these volcanic rocks are massive, grading, planar bedding, and cross-bedding to antidunes, with grain size varies from ash (≤ 2 mm) to lapilli (2 – 64 mm) to bomb and block (> 64 mm). The formation is widely distributed from the west side (Pleret and Piyungan areas, Bantul Regency, Special Province of Yogyakarta) until Eromoko area in the east (Wonogiri Regency, Jawa Tengah Province). Stratigraphically, the Semilir Formation underlies the Nglanggeran Formation, and overlies the Mandalika Formation in the eastern part and Kebo-Butak Formation in the western part.
Result from field analysis semilir formation was revealed at Sambirejo, Prambanan, Sleman. Semilir formation was domination volcanic rocks in the form of crystal tuff, lapilli tuff and breccia pumice. Semilir formation depositional environment shows shawllowing upward. which origanally a shallow sea turn into land. Pumice breecia and andesitan pumice breccia deposite in a relatively short time. It shows that the volcano activity inreases very fast when deposition on the formation. Larged eruption that formed semilir formation maybe centered at baturetno basin.
Pumice brecia outcrop visible in Sambirejo that used as quary mining by the villagers.This mining placed at Sambirejo, Prambanan. Locatted arround the candi ijo complex. The hill have white-black becaause of weather. The peak of this hills reach 300 meters with a thickness of 250 meters. in some side seem traditional mining acticity by the villagers. The hill is formed by deposition of a super explosive volcano eruption about 36-30 million years ago. Material, overlay, and the thickness of the eruption material reach tens of kilometers.
Keyword : Sambirejo , ancient piroclatic depositional, pumice breccia, tuff
1. PENDAHULUAN
Mengacu pada Peta Geologi Lembar Yogyakarta (Rahardjo drr., 1977) dan Surakarta-Giritontro (Surono drr., 1992), diketahui bahwa Formasi Semilir tersebar sangat luas. Wilayahnya mulai dari wilayah Kecamatan Piyungan dan Pleret, Kabupaten Bantul, serta Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah barat, sampai dengan Kecamatan Eromoko, Wuryantoro dan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah di bagian timur. Bahan penyusun Formasi Semilir berupa batuan klastika gunung api yang secara khas mengandung banyak batuapung atau pumis (pumice) dalam berbagai ukuran, mulai dari breksi pumis, batulapili pumis sampai dengan tuf pumis. Sekalipun demikian, sejauh ini belum diketahui lokasi sumber erupsi yang menghasilkan kelompok batuan klastika gunung api tersebut yang kemungkinan berasal dari berbagai sumber.
1.1 Latar Belakang
Erupsi gunung api sangat eksplosif selalu bersifat sangat merusak, dan mempunyai kisaran Indeks Letusan Gunung Api (Volcanic Explosivity Index/ VEI, Newhall dan Self, 1982) 6 - 8. Letusan besar pembentukan kaldera gunung api disebabkan oleh tekanan gas di dalam magma yang sangat kuat, akibat adanya pemisahan gas dari cairan magma selama proses diferensiasi, dimulai dari basal menjadi andesit basal, andesit dan dasit atau bahkan riolit. Tekanan gas membesar karena terjadi interaksi antara magma dengan air bawah permukaan sehingga menjadi uap air. Ciri khas batuan gunung api produk letusan sangat besar ini banyak mengandung pumis dalam berbagai ukuran dan berkomposisi asam. Kemungkinan lain terbentuknya tekanan sangat kuat adalah karena terjadinya percampuran magma basal dengan magma asam (magma mixing).
Pada saat terjadi letusan sangat besar ini, bahan yang dierupsikan tidak hanya magma, tetapi juga batuan yang lebih tua di atasnya. Batuan primer yang mewakili cairan magma pada waktu itu adalah pumis ringan (light pumice), pumis berat (dense pumice), serta bom dan blok gunung api
Pada saat letusan dan terbentuk awan panas atau aliran piroklastika besar (block and ash flows, pumice flows atau ignimbrites), fragmen batuan tua yang berukuran bongkah (diamater > 64 mm) tertinggal di dekat kawah, sedangkan sebagian pumis, lapili, dan abu gunung api mengalir menjauhi sumber erupsi
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian petrologi lapangan ini untuk memenuhi tugas praktikum petrologi jurusan geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta, mengetahui kondisi geologi yang sudah ditentukan oles asisten pratikum yaitu dearah penelitian yaitu Desa Sambirejo Kecamatan Prambanan.
Petrologi lapangan ini bertujuan untuk mengidentifikasi batuan penyusun daerah penelitian yang menyangkut kepada genesa batuan , sejarah geologi daerah penelitian, serta sebagai pengenalan medan geologi bagi mahasiswa baru teknik geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta.
1. 3 Permasalahan
Batuan piroklastika adalah batuan hasil erupsi gunung berapi yang bersifat ekplosif, oleh karena itu dengan ditemukanya berbagai singkapan pelapisan batuan piroklastik yang ada di daeraha penelitian Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Maka permasalahan yang muncul adalah jenis batuan piroklastik apa yang tersingkap pada batuan tersebut, menurut petrogenesa batuan tersebut cocok atau tidak batuan tersebut berada pada lokasi penelitian. Sehingga setelah dapat diketahui batuan piroklastik yang tersingkap pada lokasi penelitian, dimanakah sumber dari endapan piroklastik tersebut, dan bagaimana sejarah geologi daerah penelitian tersebut.
1.4 Metodologi
Observasi yang dilakukan dengan lapangan yang menggunakan jalur lintasan tertentu dengan tujuan untuk mencari singkapan batuan dan proses geologi yang ada di daerah penelitian. Observasi yang dilakukan di lapangan meliputi orientasi medan, pengamatan morfologi, pengamatan singkapan dan batuan, pengukuran, serta pengambilan sampel batuan.
Sebelum melakukan observasi ke lapangan, terlebih dahulu melakukan analisis data sekunder yang didapatkan dari pustaka dan sumber yang lain yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan observasi lapangan secara detail. Setelah mendapatkan data dari hasil observasi lapangan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data tersebut yang kemudian disusun sebagai laporan dalam bentuk paper dan poster geologi.
1.5 Lokasi dan Kesampaian Daerah
Lokasi penelitian berada di desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Dengan koordinat 7° 46’ 05’’- 7° 48’ 05’’ LS dan 110° 29’ 25’’ - 110° 31’ 15’’ BT.
Perjalanan ke lokasi penelitian dilakukan dengan mengenderai kendaraan sepeda motor dengan estimasi waktu kurang dari satu jam perjalanan. Star pemberangkatan dimuali dari kampus Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta tanpa ada kendala yang menganggu perjalanan.
1.6 Materi yang diteliti
Materi yang diteliti dilapangan adalah berupa singkapan batuan dengan mengukur strike dan dip pelapisan batuan tersebut, serta mengidentifikasi batuan poenyusun pada singkapan batuan tersebut.
2. HASIL DAN ANALISA
Untuk mengetahui sebaran pelapisan batuan telah dipilih enam lokasi singkapan di Desa Sambirejo. Hal itu dimaksudkan agar didapat gambaran perubahan pelapisan batuan dan penyebaran jenis batuan yang berada dalam daerah Desa Sambirejo dan sekitaranya.
Secara umum daerah penelitian termasuk dalam bentang alam perbukitan, yang punggungannya cenderung mengarah ke tenggara-utara dengan puncak tertinggi mencapai sekitar 400m. Secara formasi daerah penelitian keseluruhan masuk dalam daerah formasi semilir.
Tabel tempat ditemukanya singkapan pelapisan batuan piroklastik, kordinat singkapan, struktur dari singkapan, dan deskripsi batuan.
No
|
Kordinat/waktu pengamatan
|
Pemerian
|
1
|
S : 07o46’55,9”
E : 110o30o19,6”
Elevasi: 327m
Hari, tanggal:sabtu, 09-05-2015
Waktu:11:40
|
Ditemukanya singkapan lapisan endapan piroklastik berupa breksi pumice dengan warna abu-abu keputihan, fragmen tuff, pemilahan sedang, ukuran butir >2mm, bentuk butir menyudut, kemas tertutup, masadasar tuff, porositas baik, dan semen silikat. Dan lapisan tuff tipis yang berada diantara pelapisan breksi. Tuff dengan kekompakan mudah diremas, warna coklat keputihan, sorting sedang, ukuran butir lempung, porositas baik, dengan kemas terbuka.
Singkapan ini memiliki arah strike/dip = N 198o / 10 E
|
2
|
S : 07o48’00,7”
E : 110o31’15,1”
Elevasi: 382m
Hari, tanggal:sabtu, 09-05-2015
Waktu:13:16
|
Ditemukan singkapan di daerah perbukitan landai, singkapan ini terdapat di pinggir jalan, endapan piroklastik berupa breksi pumice dengan warna coklat ke abu-abuan, fragmen tuff, pemilahan sedang, ukuran butir >2mm, porositas sedang, dan semen silikat. Dan tuff dengan kekompakan mudah diremas, warna putih kecoklatan, sorting baik, ukuran butir 1/16-1/256mm, porositas baik,
Singkapan ini memiliki arah strike/dip=N1960/10E
|
3
|
S : 07o47’00,9”
E : 110o29’26,7”
Elevasi: 148m
Hari, tanggal:sabtu, 09-05-2015
Waktu:15:36
|
Ditemukan singkapan di daerah perbukitan landai, singkapan ini terdapat di pinggir jalan, endapan piroklastik berupa tuff, kekompakan mudah diremas, warna coklat keputihan, sorting baik, ukuran butir 1/16-1/256mm, porositas baik,
Singkapan ini memiliki arah strike/dip=N1940/9E
|
4
|
S : 07o46’37,2”
E : 110o30’09,6”
Elevasi: 207m
Hari, tanggal:kamis,14-05-2015
Waktu:09:47
|
Ditemukan singkapan di daerah perbukitan curam, singkapan ini terdapat di pinggir sungai musiman, endapan piroklastik berupa breksi pumice, kekompakan mudah diremas, warna abu-abu keputihan, sorting baik, ukuran butir >2mm, porositas baik
Singkapan ini memiliki arah strike/dip=N1900/11E
|
5
|
S : 07o46’32,9”
E : 110o29’58,8”
Elevasi: 196m
Hari, tanggal:kamis,14-05-2015
Waktu:11:18
|
Ditemukan singkapan di daerah lembah sungai musiman, singkapan ini terdapat di bawah aliran air terjun, endapan piroklastik berupa tuff, kekompakan mudah diremas, warna coklat ke abu-abuan, sorting baik, ukuran butir 1/16-1/256mm, porositas baik
Singkapan ini memiliki arah strike/dip=N1960/12E
|
6
|
S : 07o47’29,8”
E : 110o30’37,3”
Elevasi: 309m
Hari, tanggal:kamis,14-05-2015
Waktu:15:41
|
Ditemukan singkapan di daerah perbukitan di pingir sungai musiman, singkapan berupa persilingan antara breksi pumice dengan tuff, singkapan i breksi pumice dengan warna abu-abu keputihan, fragmen tuff, pemilahan sedang, ukuran butir >2mm, bentuk butir menyudut, kemas tertutup, masadasar tuff, porositas baik, dan semen silikat. Dan lapisan tuff tipis yang berada diantara pelapisan breksi. Tuff dengan kekompakan mudah diremas, warna coklat keputihan, sorting sedang, ukuran butir lempung, porositas baik, dengan kemas terbuka.
Singkapan ini memiliki arah strike/dip=N1980/10E
|
3. PEMBAHASAN DAN DISKUSI
Berdasarkan data-data yang didapatkan dilapangan dan mencocokan dengan literatur yang ada batuan piroklastik yang berada didaerah penelitian, batuan piroklastik yang berada di Desa Sambirejo, Prambanan, Sleman dapat disimpulkan bahwa batuan yang tersingkap pada daerah penelitian merupakan bagian kecil dari formasi semilir yang merupakan hasil dari erupsi eksplosif gunung api super purba pada jaman oligocene akhir, yaitu pada sekitar 30-36 juta tahun yang lalu.
Berdasarkan ketebalan yang dalam dan hamparan formasi yang sangat luas, formasi ini disebabkan oleh kegiatan vulkanik berupa letusan explosif gunung api yang sangat besar. Tuff dan breksi pumice merupakan batuan hasil letusan gunung api tersebut.
Kesimpulan dan Saran
Di dalam Formasi Semilir yang tersingkap di Desa Sambirejo. Prambanan, Sleman , dan sekitarnya terdapat breksi aneka bahan, yang terdiri atas fragmen batuan tua, dan batuan asing berbentuk sangat menyudut-menyudut tertanam di dalam matriks abu-lapili kaya pumis.
Mengingat sebaran Formasi Semilir sangat luas, maka masih ada sumber erupsi lain yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
Ucapan Terima Kasih
Para penulis mengucapkan banyak kepada Dr. Hill G. Hartono, S.T., M.T selaku dosen pengampu mata kuliah Petrologi. Ucapan terima kasih juga kepada asisten pratikum petrologi yang telah membimbing dan memberikan informasi yang dapat kami jadikan acuan dalam kegiatan petrologi lapangan dan pembuatan laporanya.
S. Bronto, S. Mulyaningsih, G. Hartono, dan B. Astuti, 2009, Waduk Parangjoho dan Songputri: Alternatif Sumber Erupsi Formasi Semilir di daerah Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 4 No. 2 Juni 2009: 79-92
Harap Berkomentar Yang Baik Ya.
EmoticonEmoticon